Minggu Ketiga Januari: Apa Kabar Tahun Baru?
Tahun baru emang bikin gue seneng. Tapi gatau kenapa, tahun baru yang ini rasanya aneh dan janggal.
Dan dua hal yang baru gue sadarin adalah, pertama, gimana hubungan yang gue mulai pada bulan November selalu berakhir pada bulan Desember.
Kedua, gimana jarak antara ingin menunjukkan keadaan kepada seseorang dengan membuat dia makin illfeel itu sangat sangat tipis.
Tahun baru ini gue ngerasa makin dewasa karena gue ngerayain tahun baru tanpa keluarga, dan juga natalan yang tanpa keluarga (kalimatnya berantakan). Kalian yang berpikir 'anjirlah gimana itu tahun baru plus natalan tanpa keluarga?' akan merasakan sendiri gimana tersiksanya jadi anak kuliahan.
Pengalaman 'anak kuliahan' sejauh ini secara tidak langsung mendidik gue beberapa hal:
Dan dua hal yang baru gue sadarin adalah, pertama, gimana hubungan yang gue mulai pada bulan November selalu berakhir pada bulan Desember.
Kedua, gimana jarak antara ingin menunjukkan keadaan kepada seseorang dengan membuat dia makin illfeel itu sangat sangat tipis.
Tahun baru ini gue ngerasa makin dewasa karena gue ngerayain tahun baru tanpa keluarga, dan juga natalan yang tanpa keluarga (kalimatnya berantakan). Kalian yang berpikir 'anjirlah gimana itu tahun baru plus natalan tanpa keluarga?' akan merasakan sendiri gimana tersiksanya jadi anak kuliahan.
Pengalaman 'anak kuliahan' sejauh ini secara tidak langsung mendidik gue beberapa hal:
- Mencuci (segalanya) itu melelahkan.
- Sedihnya rasa makan malam yang terbengkalai karena tidak memadainya persediaan dan fasilitas disekitar kampus/kosan.
- Kesendirian yang berlebihan yang menyebabkan kegalauan yang tidak terhindarkan.
Sejauh ini sih masih itu. Tapi setidaknya, hal-hal itu membuat gue menyadari bahwa gue harus lebih kuat menghadapi hidup yang sebenarnya sangat-sangat keras ini.
Kebodohan gue yang pertama, yang akan gue jelaskan pada kalian malam ini, adalah saat gue minum espresso kebanyakan dan membuat gue tidak bisa tidur sama sekali! Kedua adalah kebodohan gue yang seharusnya membaca buku pada saat berangkat ke Jatinangor (karena masih terang) dan malah main laptop (yang harusnya gue lakukan pas dijalan pulang karena udah malem). Ketiga adalah saat makin banyak hal yang mengingatkan gue pada mantan gue hari ini dan gue makin galau.
Gue masih gabisa get over this thing karena yang seharusnya udah gue lupakan malah teringat kembali! Keadaan disekitar gue yang diatur sama Tuhan, takdir, dan Mother Nature (Trio Kwek Kwek) masih selalu mengingatkan gue kepadanya. Ini mungkin terdengar sangat bodoh karena ada kemungkinan besar, dia yang gue masih ingat itu, tidak mengingat gue sama sekali, atau bahkan illfeel sama gue karena gue masih mengingat dia.
Tapi, hey! Apa salah seorang cewek yang hanya tidak bisa melupakan kenangan-kenangan menyenangkan yang dimiliki olehnya dan seseorang yang pernah ada dihidupnya dulu? Menurut tulang (paman dalam Bahasa Batak) gue, anggaplah mantanmu sebagai teman yang hanya sedikit special karena pernah lebih dekat dari yang seharusnya. Tidak seharusnya dua orang mantan pasangan malah berjauhan karena kalian pernah lebih dekat dari ini! Seharusnya kalian baik-baik saja, iya kan?
Jika ada masalah dengan mantanmu, sebaiknya minta maaflah duluan karena mereka akan menyadari betapa baiknya dirimu :)
Sekian untuk hari ini! God bless<3 br="">
Komentar
Posting Komentar